Jika kita bisa mengamalkan kandungan hadits ini, ada ganjaran bergunung-gunung pahala yang bisa kita panen tiap detik pada Ramadhan ini.
“Apakah salah satu dari kalian mampu berbuat amal kebajikan dengan pahala sebesar Gunung Uhud setiap harinya?” tanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada para sahabat yang mulia.
“Wahai Rasulullah,” jawab para sahabat seraya bertanya, “siapa yang mampu melaksanakannya?”
“Semua dari kalian,” terang Nabi yang mulia, “mampu melakukan itu.”
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lalu menjelaskan empat kalimat yang ringan dan mudah diucapkan namun memiliki balasan pahala yang agung di sisi Allah Ta’ala.
“سبحا ن الله، Subhanallah itu lebih besar dari Gunung Uhud. لا اله الا الله Laa Ilaha Illallah juga lebih besar dari Gunung Uhud. الحمد لله Alhamdulillah juga lebih besar dari Gunung Uhud. Dan الله اكبر Allahu Akbar itu lebih besar dari Gunung Uhud.”
Subhanallah, Mahasuci Allah Ta’ala. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Ta’ala. Laa ilaha Illallah, tiada Tuhan yang berhak diibadahi selain Allah. Allahu Akbar, Allah Mahabesar.
Ramadhan 2017 adalah bulan yang dipenuhi hikmah. Bulan yang nafas para pelaku puasa sewangi aroma parfum kasturi. Bulan agung, ketika pintu-pintu surga dibuka lebar-lebar dan pintu neraka ditutup rapat.
Ramadhan 2017 dipenuhi kemuliaan. Di dalamnya ada malam yang lebih mulia dari seribu bulan atau delapan puluhan tahun. Bulan diturunkannya Al-Qur’an Al-Karim ini merupakan salah satu karunia teragung dari Allah Ta’ala kepada umat Nabi Muhamamd di akhir zaman ini.
Ramadhan 2017 adalah bulan berbagi. Bulan ketika Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kian rajin bersedekah, selayaknya embusan angin. Sedekah Nabi di bulan Ramadhan bak tiupan angin dari seluruh penjuru ke penjuru-prnjuru arah lainnya.
Semoga Ramadhan 2017 menjadi momentum berlipat-lipat kebaikan bagi kita semua. Semoga Ramadhan 2017 menjadi momentum ketika dosa kita diampuni dan amal-amal kita diterima.
Empat kalimat agung ini hendaknya menjadi dzikir harian kita di bulan Ramadhan 2017 ini. Semoga dengannya kita menjadi pribadi ahli dzikir hingga ajal menjelang.